Wednesday, October 3, 2018

Merawatmu Dalam Ingatan di Sepertiga Malamku

Ada namamu di setiap doa-doaku
Tiba-tiba kau datang memecah kesunyian, tepat disaat aku sujud di atas sajadah di sepertiga malamku. Kau datang di waktu yang tidak tepat.

Setelah semua perbuatan yang telah kau lakukan. Aku kembali lagi merekatkan ingatan yang telah hancur oleh kesedihan. Aku susun satu persatu ingatan itu, aku rekatkan dengan lem rindu yang sangat rekat dan kuat. 

Sekuat-kuatnya kamu merindukan pertemuan termanis dalam hidupmu, kamu tak akan sanggup. Sebab pertemuan itu diciptakan untuk mengucapkan selamat tinggal pada waktunya.

Dan percayalah bahwa kebahagiaan diciptakan untuk menjemput kesedihan dari genangan air yang membasahi Pipi-pipi manismu.

Mengingat-ingat kembali ingatan sebagai bentuk rasa syukur atas setiap sedih yang telah berhasil terlewati. Di sudut meja sana ada satu kotak hitam pekat, sepekat kegelapan malam yang dingin ini. Di dalamnya ada sebuah surat yang pernah kau tuliskan padaku.

Tulisanmu begitu indah bagaikan ditulis oleh seorang bidadari di surga. Berulang-ulang kali kubaca, Namun tak pernah juga aku bosan membacanya, hingga kini tak terasa telah ribuan kali kubaca. Aku jadi curiga barangkali kau memang benar adalah bidadari yang menyamar sebagai manusia.

Tampak sosokmu terlukiskan dalam surat itu di khayalanku, sungguh indah memang. Semakin lama khayalan tentangmu dalam pikiranku turut memudar lalu hilang dalam asa, dalam angan, dalam harapan. Semuanya turut hilang bersama kenangan singkat yang telah kita lalui bersama selama ini.

Mentari masih sama, masih bersinar di pagi hari, terbit dari ufuk timur dan terbenam di ufuk barat. Tapi, diriku kini berbeda, mentari dalam ingatanku tak lagi sama. Ia begitu mendung di lapisi awan tebal kehitaman dengan segalah ingatan yang ikut menghitam.

Sedemikian pekat dan gelap ingatan ini, Janji-janji itu berbisik saling mengusik pendengaran. Tentangmu membuatku tak berdaya memaafkan perasaan. Tak berdaya melawan kekesalan. Tak berdaya dan akhirnya kau muncul lagi dalam ingatan.

Untuk apa hidup di dunia jika otak tidak di gunakan untuk merawat ingatan dengan tubuh yang mulai menua.

Buktinya, tanpamu hidup tak lagi mengasikkan seperti waktu itu, dimana pohon apel yang pernah kita tanam bersama pernah berbuah lebat menandakan aku pernah suka pada sosok wanita terindah yang kukenal.

Kau perlu tahu bahwa cinta akan lebih indah tanpa ketidakpastian, biarkan ia tumbuh seiring berjalannya waktu, biarkan ia mengalir, biarkan ia jatuh dan pada akhirnya kau sadar kau tidak salah mencintaiku.

Kau telah melepasku, biarlah karena mencintai wanita punya resiko tersendiri. Bahwa Bersiap-siaplah untuk patah hati. Sebab yang abadi dalam mencintaimu adalah merawatmu dalam ingatan saat kau telah mematahkan hati.

Tenang saja, meskipun begitu aku masih bisa melihat kebahagianmu dari kejauhan tempat ini.

Jika kamu punya kesempatan, mengadahlah keatas dan tataplah langit mendung nan kelabu. Dari situ aku menitipkan pesan pada angin melalui hujan yag turun, bahwa dalam hujan itu terselip tawa dan air mata yang merindukanmu dalam kejauhan.

*di tulis saat memanjatkan doa kepada Rabb agar kau selalu sehat dan bahagia di pelukannya.

Be social

Like, coment and share.
Read More

Sunday, September 16, 2018

Mimpi Paling Indah Bagiku

www.ammardental.com
Mimpi-mimpi yang pernah kita rencanakan kini telah hilang..

Tentangmu, mimpi yang paling indah adalah bisa memilikimu bukan di dalam angan. Setiap orang memiliki Mimpi-mimpinya yang paling ia harapkan agar tercapai. Sama dengan mereka akupun selalu memimpikan bisa memiliki satu bidadari yang paling indah di kayangan lalu dikirim tuhan turun ke bumi.

Dia telah turun ke bumi menyapaku dengan manisnya senyumnya, memandangiku dengan indahnya matanya, sesekali ia berbicara denganku. Astaga, alangkah merdu suara bidadari ini

Namun, sayang ia tak bisa kumiliki sepenuhnya. Padahal denganku ia sudah sangat dekat, sedekat mata dan bulu mata.

Sampai suatu ketika ia memutuskan meninggalkan bumi dan naik ke kayangan, Menyisakan goresan luka yang sangat dalam di hati. Tak bisa kuterima, bagaimana tidak, ia lantas memintaku mencari bidadari lain di kayangan. 

Apa... segampang itu kau berucap padahal perasaanku telah terikat. Seakan-akan ucapanku hanya kau anggap permainan. Kurelakan kepergiannya, dengan ikhlas aku memilih untuk mencintainya dalam diam, dalam heningnya malam, dalam kesendirian dan dalamnya luka masa lalu yang kelam nan menyakitkan.

Tiba-tiba kau datang meyapaku dalam kesendirian. Aku sangat senang melihatmu menyapaku. Tiba-tiba aku terbagun, sial hanya sebatas mimpi.

Menyadari kau telah pergi jauh, aku belajar tentang sesuatu. Tentang arti sebuah perpisahan yang mengajarkanku proses mendewasakan hati. Ibarat, Satu suapan yang manis hingga akhirnya habis menyisakan semangkuk kenangan yang pahit.

Sudah cukup! semakin lama mengingatmu hanya rindu yang menerpa. Sebut saja itu kenangan terindah yang amnesia.

Kenagan indah yang berubah jadi pilu. Bila kau bisa melihat jauh kedalam hatiku, maka lihatlah. Ia telah hancur Berkeping-keping, berserakan dimana-mana. Ia menyala serupa sisa bara api bekas api unggun di kegelapan malam. Aku anggap itulah yang dinamakan api cemburu.

Bukan kepergianmu yang amat begitu kusesalkan, tapi dilupakan begitu cepat yang aku kecewakan.

Be social.

Like, coment and share!
Read More

Saturday, September 15, 2018

Memanah kesendirian, Lalu membunuhnya Dengan Sengaja.

Aku ingin kau menjadi mentari yang menerangi sisi gelap dalam hatiku.
"Matamu adalah sebuah titik, titik dimana aku rela berhenti selamanya dan senyummu adalah lukisan indah yang pernah di goreskan tuhan tepat di wajahmu".

Setelah ratusan purnama berlalu, ribuan kali disakiti, dilukai dan di tinggalkan saatnya  I'M back Again. Aku kembali  bukan untuk engkau lukai lagi, tapi aku kembali untuk melukiskan kisah luka nestapa yang telah tergores di hati dan meninggalkan sejuta kenangan indah saat bersamamu.

Apakah engkau tahu apa yang paling menyenangkan setiap hari dan sendirian? Betul, merindukanmu sepuas hatiku.

Menikmati kesendirian sejak kepergianmu adalah hal yang paling gila dan menyenangkan dalam hidupku. Tidak ada lagi kata"selamat pagi sudah bangun?" Selamat malam, VC yuk. Menyenangkan memang Kata-kata yang pernah singgah di setiap hariku.

Kenapa sakit hati harus diciptakan oleh sang maha kuasa di dunia ini. Dirasakan setiap insan, tak terkecuali diriku. Sekarang aku tahu jawabannya. Rasa sakit hati diciptakan agar kita dibuat mengerti, bahwa merelakan jauh lebih baik ketimbang bertahan dalam luka dan derita.

Memang kuakui perasaan itu pernah ada dan akan selalu ada seiring dengan semua janji masa depanku padamu yang kian hari makin mengabur dari penglihatan dan pikiran. Ia melaju dengan kecepatan tinggi dari mataku bersama semua mimpi yang pernah kita bangun bersama.

Ah, sial kau membuat keputusan yang amat salah memilihnya untuk kau jadikan yang pertama dan di kemudian hari kau unggah potret bahagiamu bersamanya. Membuatku sedih dalam heningnya malam, bernapas dalam gelapnya lara yang membuat sesak rongga dada.

Kini aku sendirian dan kau tidak. Tiba-tiba panah kekecewaan melesat begitu cepat menancap tepat di hati yang bertuliskan namamu. Darah mengalir begitu cepat berikut namamu, wajahmu dan semua tentangmu. Aku tak punya kuasa melakukan pembelaan, hanya saja luka dan penderitaan ini enggan tuk diam, ia terus berbicara menumpuk kesal dan kecewa.

Entah mengapa kopi yang menemaniku malam ini begitu pahit terasa, seperti itulah pahitnya merindukan dirimu.  Harapan beterbangan, terlepas dari genggaman pergi tuk selamanya meninggalkan sejuta kenangan, bahwa dihati ini pernah hidup nama dan perasaan yang akhirnya mati di panah oleh kenyataan. 

Seperti itulah harapan, kau diberinya dua sayap lalu terbang dan dipatahkan.

Apakah engkau pernah tak sengaja tersiram air panas atau bersentuhan dengan benda yang panas? Bagaimana rasanya? Perih pastinya, nah seperti itulah kesendirian yang kurasakan. Bedanya, ini aku lakukan dengan sengaja agar engkau paham. Tersiram air panas tak lebih sakit dari kehilangan.

Be social.

Like, Coment and Share!
Read More

Wednesday, February 28, 2018

Mengajarkan Indahnya terluka Dengan Jatuh Cinta

Kopiku di seduh dengan kenangan yang paling pahit
Senyumanmu waktu itu membuat jantungku berdegub amat kencang, nafasku Seolah-olah berhenti sejenak di kenangan manis tempat kita memadu kasih. Itu adalah awal pertemuan kita di kedai kopi terbaik di Makassar. Aku tak Henti-hentinya memandangimu seolah aku sedang duduk berdua disamping bidadari yang tuhan kirimkan untukku.

Mataku tak rela untuk berkedip, aku tak ingin sedetikpun kau menghilang dari pandanganku. Rupanya aku telah suka padamu saat pertama kali aku memandangmu kala itu. Dengan berani aku genggam jemarimu dengan  mesra, engkau kaget dengan keberanianku. Saat itu kau bercerita semua tentangmu kepadaku. Aku menjadi pendengar yang paling setia kala itu di tengah keriuhan pengunjung kedai kopi lainnya.

Kamu masih ingatkan kita duduk berdua di pojok meja paling belakang nomor 6 tepat menghadap jendela. Memandangi setiap kendaraan yang berlalu lalang, menghitung banyaknya motor, menghitung banyaknya mobil dan sesekali kau bercanda dengan mencubit mesra lenganku.

Kamu masih ingatkan kamu pesan minuman apa. Yah tepat, yang kamu pesan adalah kopi susu panas yang di buat dari biji kopi terbaik dan di seduh dengan cinta. Sama denganku aku juga memesan yang engkau pesan. Tapi yang berbeda aku memesan coffelatte dengan berukirkan bentuk hati di atas kopinya. Sama dengan kopi buatanmu, gambar hati itu juga di ukir dengan cinta.

Kamu juga masih ingat kan, kamu memesan makanan. Kali ini kamu pesan roti bakar yang agak gosong  di potong segitiga dengan serutan keju diatasnya di tambah dengan balutan susu kental manis yang Meliuk-liuk di antara pekatnya aroma roti yang di bakar.

Sambil menyeruput kopi, hari itu aku mengeluarkan semua pujianku terhadapmu setulus hati. Pipimu memerah, sesekali kau mengumbar senyum padaku. Kau nampak terdiam mendengarkan sambil melahap sedikit demi sedikit roti bakar yang kau pesan. Kau juga mempersilahkanku memakan roti bakar itu. Aku mengambil roti bakar itu dengan garpu dan ku lahap dengan cinta.

Rasa roti bakar itu agak lain dari pada yang lain, rasanya ada yang beda dari roti bakar yang pernah aku cicipi selama ini di hidupku. Barangkali saat aku menoleh kau menaburkan Serbuk-serbuk bumbu cinta di atasnya sebagai penyedap rasa sukaku padamu. Sambil mencicipi roti bakar tersebut, tak terasa kita sudah duduk di situ selama Berjam-jam. Hampir 4 jam lamanya kita duduk bersama. Saling bercanda, bercerita dan bahkan saling mencubit mesra di pipimu dan pipiku waktu itu.

Tapi, Sekarang kisah cinta itu berubah menjadi luka dalam hatiku. Sedih yang kurasakan, perih yang ku derita ketika mengingat Masa-masa yang pernah indah itu. Tempo hari yang lalu aku terlalu bodoh untuk membuka media sosialku. Di depan mataku, di depan layar gadgetku, postingan di instagrammu lewat mengiris hatiku dengan teramat sakit. Aku melihat foto seorang lelaki lain di postinganmu.

Aku stalking imstagrammu, betapa bodoh diriku, rasa sakit itu kian bertambah kala aku melihat biomu di tulis dengan nama seseorang selain diriku dengan emoticon love dan gembok. Seakan-akan kau telah menulis di hatiku dengan pisau yang amat tajam. Hanya luka yang ku derita dan perih yang kurasakan.

Satu persatu kenangan yang pernah kita lalui bersama, Beribu-ribu janji yang pernah kita buat bersama, Berjuta-juta rencana yang akan kita perjuangkan. Sirna di depan mata, hangus terbakar oleh api cemburu. Tapi tenang aku tak akan pernah menjadi sekat diantara kalian. Aku berdoa pada tuhan semoga kalian bahagia.
Barangkali dengannya ia dapat memesankanmu roti bakar terbaik dengan kopi termanis.

Sebab yang pahit adalah pernah jatuh cinta denganmu.

"Jatuh cinta denganmu adalah perihal melukai diriku dengan sengaja,".

Sekarang ketika aku mengingatmu, di dalam otakku terngiang-ngiang sepenggal lagu dari mba Bunga Citra Lestari.

"Kuingin marah melampiaskan tapi, kuhanyalah sendiri disini. Ingin kutunjukkan pada siapa saja yang ada bahwa hatiku... KECEWA,"

K.E.C.E.W.A

Ku tulis untuk mewakili semua yang pernah di kecewakan oleh orang yang amat ia sayang.

Be Social.

Like, coment and share.
Read More

Tuesday, February 27, 2018

Pohon Apel Merah Berbuah Kesabaran

 Pohon Apel Merah Berbuah Kesabaran
Buah apel yang merah nan ranum
Ayam jantan dengan gagahnya telah berkokok pertanda di ujung timur matahari telah terbit secercah cahaya harapan yang telah memberi banyak kehidupan di bumi. Angin berhembus Sepoi-sepoi menggoyangkan pepohonan.

Embun di pagi buta dengan suasana yang dingin, sejuk nan asri melengkapi pagi sang anak petani miskin di sudut desa yang terpencil.

Tak ada listrik di desa ini, hanya ada sawah tempat padi tumbuh yang terlihat menguning pertanda telah siap panen. Hamparan gunung dengan kokohnya, suara percikan aliran air sungai  yang mengalir dari puncak gunung ke Sawah-sawah para petani tanda penyambung hidup di setiap lini kehidupan.

Ada juga para petani dengan cangkul dan sabitnya, para pengembala kerbau dengan topi penghalang panas khas dari bambu lengkap dengan cambuknya. Anak petani tersebut bernama Samudra.

Setiap hari ia  mengisi waktu luangnya dengan mengembalakan kerbau milik tetangganya di hamparan padang savana dekat dengan gunung tempatnya di tempa selama ia hidup. Samudra memberi nama peliharaannya dengan nama tedong, yang artinya kerbau.

Yah, kerbau jantan yang selama ini hanya berdua dengan tuannya memakan rerumputan dan meminum air dari dasar sungai yang jernih dekat pegunungan itu. Sesekali Samudra membawa kerbaunya berenang di dalam jernihnya air sungai yang dingin. Mereka tampak bahagia sekali setiap harinya bermain dengan kerbau peliharaannya.

Tapi, takdir berkata lain, nasib sial harus di tanggung sang kerbau. Kepalanya hampir putus di terkam sang Raja hutan yang haus akan daging dan darah. Kerbau pun tak tertolong tergeletak tak berdaya di kerumuni sang raja rimba tersebut.

Betapa hancur hati Samudra ketika melihat sang peliharaan mati mengenaskan meninggalkan tulang dan kenangan yang selama ini telah mengisi hari-harinya. Rumput yang ia bawapun langsung terjatuh dari tangan kasarnya, hatinya retak hancur berkeping-keping.

Tiada lagi kehangatan antar mereka berdua selama ini. Benih-benih rasa sakit hatipun mulai tumbuh dihatinya, ketika ia memungut tulang dan tali yang masih melingkar di lehe peliharaannya. Tinggal kepala kerbau yang kini ia punya, kecewa dan marah menyelimuti perasaan samudra.

Ia menagis sejadi-jadinya, berteriak hingga Burung-burung yang sedang bertengger di pohon terbang Setinggi-tingginya. Kini tak ada lagi si tedong kerbau kesayangannya.

Ia pun mulai menggendong kepala kerbaunya dari padang savana ke desanya. Saat di perjalanan orang-orang terus menatapnya sedang bersedih dan terus meneteskan air mata.

Orang-orang mulai menganggapnya telah gila karena membawa bangkai kepala kerbau. Ssesampainya di desanya, Orang-orang menutup hidungnya dan menatap sinis kepadanya dan menjauhkan Anak-anak mereka terhadapnya.

"Dasar orang gila pergi engkau dari desa ini, tidak yang membutuhkan orang gila seperti engkau," ucap salah satu tetangganya.

Tapi semua itu nampak tak di dengar oleh Samudra, ia tetap melangkahkan kakinya ke rumahnya. Sesekali badannya pun di hinggapi lalat akibat bangkai dari kepala kerbaunya yang sudah mulai busuk.

Sesampainya ia di rumahnya yang tak layak disebut rumah, yah gubuknya yang sudah lapuk di makan usia, atapnya yang terbuat dari daun sagu yang sudah hancur di terpa panasnya terik mentari dan kerasnya jatuhnya air hujan.

Dindingnya rumahnya terbuat dari anyaman bambu telah habis di makan rayap. Ia berhenti di terasnya yang beralaskan tanah yang becek akibat hujan yang sudah lama mengguyur rumahnya. Ia pun duduk di teras rumah meletakkan bangkai kepala kerbaunya yang ia sendiri tak tau mau dia apakan.

Sudah 1 minggu ia disana, aroma busuk semakin menyengat dari bangkai kepala kerbaunya. Akibatnya tetangganya pun makin marah sejadi-jadinya dan tak tahan lagi ingin mengusirnya dari desa itu.

Betapa kaget Ayahnya melihat anaknya telah menjadi gila. Bukannya apa, Ayahnya sudah tua rentah nan lelah bekerja di sawah milik tetangganya sebulan lamanya pulang kerumahnya dengan hadiah anaknya telah menjadi gila. Ibu Samudra sudah telah lama tiada, tinggallah mereka berdua di gubuk yang reot itu.

"Anakku kenapa engkau seperti ini, sudah buang saja kepala kerbau itu, itu hanya membuat hatimu semakin terluka dan sengsara,''

Tapi samudra hanya diam membisu, membusuk dan menghayal bagai telah kemasukan 1000 jenis setan dalam tubuhnya.

Lantas ayahnya menyarankan kepada samudra.

"Kalau engkau memang tak mau membuang kenanganmu, kenapa engkau tak kubur saja, engkau masih bisa mengunjunginya, masih bisa mengingat kenangan manisnya,".

Tiba-tiba tanpa di sadari Samudra berdiri dari tempat duduknya, sudah seminggu lamanya ia duduk. Ia lalu berjalan membawa bangkai kepala kerbaunya tanpa arah meninggalkan Ayahnya tanpa sepatah katapun.

Ia berjalan seolah-olah yang menggerakkan kakinya adalah setan yang bersemayam di dalam tubuhnya. Sudah 5 hari lamanya ia berjalan di bawah teriknnya sinar mentari, dan dinginnya malam. Ia terus berjalan tanpa merasakan lapar, haus dan kantuk. Seolah-olah ia adalah manusia super tahan akan jenis cuaca manapun.

Tiba-tiba entah kenapa langkahnya terhenti di bawah rimbunnya dedaunan pohon. Pohon itu ialah pohon apel merah yang lebat daunnya. Batang pohonnya pun agak besar dan buahnya yang banyak dan memerah. Ia berhenti dan duduk di bawahnya sambil membawa tulang belulang kepala kerbaunya.

Tanpa pikir panjang ia lalu mengais tanah dengan tangan kotornya yang kasar dan penuh akan dosa, lalu mengubur Sisa-sisa tulang kepala kerbaunya di bawah pohon apel merah tersebut lalu menimbunnya kembali.

"Sampai disini wahai kerbauku yang malang, cukup sudah kau telah membuatku gila seperti ini. Aku harus memulai dari awal lagi membuka lembaran baru di kehidupanku nantinya, tapi engkau jangan khawatir aku masih ingat perkataan Ayahku yang tua itu. Aku akan terus mengingat kenangan kita bersama, akan kusisihkan ruang di hatiku untukmu. Jangan khawatir kerbauku yang malang,".

Perasaan lega di rasakan oleh Samudra, tak seperti biasanya waktu ia masih gila. Sekarang ia merasakan kantuk dan lapar yang sangat hebat. Ia mengadah keatas pohon apel merah, dilihatnya buah apel warnanya memerah tersebut nan ranum. Air liurnya keluar, ia mulai di kuasai nafsu tak tahan untuk memakannya. Seoalah-olah setan berkata :

"Ambillah satu buah apel tersebut, lalu makanlah engkau sudah lama tidak makan," ungkap setan dengan penuh licik di wajahnya.

Dilain sisi telinga kanannya mendengarkan sesuatu yang amat baik untuk di dengar. Rupanya ia adalah malaikat yang sangat baik, seolah berkataa:

"Jangan engkau makan makanan yang tidak elok untukmu, karena makanan itu akan menjadi cacing di perutmu, engkau malah menambah banyak dosamu selama ini," ungkap sang malaikat dengan senyum yang memelas di wajahnya.

Rupanya iman Samudra tak cukup kuat, kali ini ia terjebak oleh rayuan setan jahannam itu. Ia lantas memanjat buah apel tersebut dan meruntuhkan semua buah yang ada di pohonnya. Tak satupun buah apel yang kini tertinggal di atas pohon.

Tak tunggu lama semua apel tersebut di makannya layaknya, seekor singa yang telah melahap kerbaunya. Ia rakus, menjijikkan dan tak kenal lelah mengunyah, mengunyah dan terus mengunyah sampai semua apel habis di makannya.

Akhirnya ia pun tertidur pulas setelah kekenyangan memakan semua buah apel tersebut. Saat ia terbangun ia terkejut melihat seorang pria tua yang sedang duduk menangis di bawah pohon apel tersebut.

"Wahai pak tua sedang apa engkau disini, kenapa engkau meneteskan air mata yang telah membasahi wajahmu," tanya samudra melihat ke arah pak tua.

lantas pak tua tadi kembali bertanya?

"Anak muda sedang apa kau disini, kenapa aku melihat pohon apel yang akan aku panen buahnya habis tak tersisa, kecuali seorang anak muda yang sedang tidur lalu bangun melontarkan pertanyaan kepada pemilik pohon apel ini. Wajar saja jika aku bingung dan meneteskan air mataku, sudah setahun lamanya aku merawat pohon apel ini, menanti buahnya ranum untuk aku jual ke Desa seberang karena buah apel inilah yang nanti jadi sumber kehidupanku bersama anakku," jawabnya dengan terisak sedih.

Mendengar jawaban pak tua, timbul rasa kecewa yang amat dalam pada hati Samudra, ia hanya duduk terdiam dan membisu. Betapa bodohnya ia memakan buah apel orang lain tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada pemiliknya.

Tampak sesekali samudra melihat ke arah pak tua tadi yang telah kehilangan asanya, kehilangan semangatnya, kehilangan kekuatannya bahkan kehilangan sumber kehidupannya selama ini. Bisa saja pak tua tadi tewas karena kekuatan pada buah apelnya sudah lenyap dalam perut samudra.

Samudra mendekati pak tua tadi dan menawarkan sebuah solusi pemecahan masalahnya.

"Pak tua aku tak memiliki apa-apa untuk mengganti semua buah apelmu yang telah aku makan. Seandainya aku punya kekuatan maka aku akan tumbuhkan buah apel itu lagi dari pohonnya dengan sekejap, namun aku hanyalah laki-laki biasa yang tak berguna. Aku telah meninggalkan keluargaku, kini aku tak punya Siapa-siapa lagi selain diriku seorang. Oleh karena itu aku menawarkan padamu ragaku, aku menawarkan padamu semangatku dan kekuatan Otot-ototku ini padamu," ucap Samudra.

Pak tua Terheran-heran mendengar solusi yang di tawarkan Samudra padanya.

"Apakah engkau tulus akan menyerahkan ragamu sepenuhnya padaku, kalau begitu pulanglah bersamaku bekerjalah untukku tapi aku memiliki sebuah syarat yang harus engkau penuhi. Aku memiliki Seorang anak perempuan yang tak dapat melihat, orang menyebutnya buta. Tak dapat berbicara, orang menyebutnya bisu dan tak dapat mendengar, orang menyebutnya tuli," ucap pak tua.

Mendengar perkataan tersebut, Samudra yang seolah akan membantu pak tua tadi jadi gelisah dan bingung. Dari raut mukanya, ia bagai orang yang sedang sakit, mukanya pucat, badannya gemetar dan ia berkeringat disekujur tubuhnya.

Jauh di dalam lubuk hatinya terbesit keinginan untuk membantu pak tua, namun juga tak ingin menikahi anaknya dengan segala kekurangannya.

Setelah berfikir agak panjang dengan penuh kesabaran, ia memutuskan untuk menikahi anak pak tua tadi.

"Ia pak saya bersedia menikahi putri bapak, lebih baik aku menikahi putri bapak dengan segala kekurangannya daripada aku harus menikahi wanita yang tak mempunyai kekurangan, tapi hanya akan membuatku terluka dan tersakiti,".

Tiba-tiba pak tua lalu memeluk Samudra dengan sangat kencang.

"Terimah kasih anak muda, ayo ikut denganku kerumahku yang sederhana. Aku sendiri yang akan menikahkan engkau dengan putri tercintaku,"

Lalu mereka berdua bergegas pulang ke tempat kediaman sang putri berada. Dalam perjalanan mereka saling berbagi kisah satu sama lain. Sudah 2 hari lamanya mereka berjalan. Memang rumah pak tua agak jauh, wajar saja jika mereka kelelahan. Di hari ke 3 mereka telah sampai di rumah.

Pak tua mempersilahkan Samudra masuk ke rumahnya.

Pak tua lalu mandi dan membersihkan tubuhnya dan bersiap menikahkan mereka berdua. Usai pak tua mandi, ia lalu memakai bajunya yang paling bersih dan memanggil Samudra ke ruang tamu dan akan menikahkan mereka.

Rupanya para tetangga juga telah berkumpul untuk menyaksikan pernikahan antara Samudra dengan anak pak tua.

Ruang tamu telah di penuhi oleh para saksi pernikahan yang akan menjadi saksi janji sehidup semati ini. Setelah semua beres pak tua memasuki ruang tamu dan menjabat tangan samudra.

Usai semua rangkaian ijab qabul telah di ucapkan dan para saksi mengucapkan sah tanda resminya pernikahan mereka berdua, maka di panggillah sang anak pak tua tadi keluar ruangan.

"Bella silahkan nak kamu boleh keluar, kini kamu telah sah menjadi seorang isteri dari anak muda yang baik hati ini," tutur pak tua.

Nama anak pak tua ialah Bella.

Ketika Bella keluar dari kamarnya menuju ruangan tempat di gelarnya akad, sontak membuat semua yang hadir kala itu terdiam tak terkecuali Samudra. Ruangan sangat hening, bahkan bunyi detak jantung pun dapat terdengar.

Siapa sangkah ternyata Bella sangatlah cantik jelita, tak nampak ia sulit mendengar ataupun tuli. Kalau memang ia tuli, ia tak akan mendengar suara ayahnya. Penglihatannya pun amat bagus. Bahkan saat ia melangkah, ia tak tersandung. Ini membuktikan bahwa ia tidak buta. Indah parasnya bahkan meluluhkan hati lelaki manapun yang menatapnya.

"Apakah engkau Samudra, mengapa engkau diam, sekarang aku telah sah menjadi istrimu. Aku telah menjadi bagian dari tulang rusukmu yang hilang, apakah engkau siap menafkahiku dan Anak-anak kita kelak," ucap Bella dengan suara yang lembut.

Samudra hanya diam dan bertanya-tanya apakah karena buah apel merah yang ia makan, ia bisa mendapat wanita yang bisa di bilang jelmaan bidadari dari surga.

"Bella, aku kira engkau tak dapat melihatku, mendengarku dan aku kira engkau juga bisu. Tapi kenapa semua yang dikatakan ayahmu bohong. Apakah ini hanya mimpi Bella, kalau ia tolong jangan bangunkan aku biar aku bisa Berlama-lama denganmu," Samudra kebingungan.

"Tenang Samudra engkau bisa Berlama-lama denganku, sebab aku telah menjadi istrimu. Ini bukan mimpi, kamu jangan heran begitu melihatku. Apa yang di katakan ayahku itu semua benar Samudra. Engkau hanya bisa melihat dengan mata dunia tapi tidak dengan hatimu. Pakai mata hatimu untuk melihatku," kata Bella menatap suami barunya.

Bella menjelaskan arti dari perkataan Ayahnya.

"Samudra aku ini buta, buta dari melihat segala hal yang di benci oleh Allah SWT. Aku ini bisu, bisu terhadap apa telah di haramkan oleh Allah SWT untuk di bicarakan oleh makhluknya. Aku ini tuli, tuli untuk tidak mendengar sesuatu yang haram untuk di dengar oleh manusia. Haram untuk di dengar lalu disampaikan kepada makhluknya. Karena segala urusan yang ada di dunia ini sudah ada yang mengatur Samudra.

Bersambung.......

Be social.

Like, coment and share.
Read More

Wednesday, January 17, 2018

Ketika Melihat Mantan Menikah

orang yang pernah menjalin kasih denganmu tenyata telah menjadi mantanmu
"Seberapa kuat kau menghapus memori tentang dia dalam ingatanmu, melenyapkan pemberiannya padamu dan melupakan kenangannya bersamamu. Namun kenapa engkau masih bodoh pergi ke pesta pernikahannya dan menyanyikan sebuah lagu sambil menangis haru meliahatnya bersanding dengan orang lain selain dirimu".

Mantan, mendengar kata mantan mungkin tidak asing lagi di telinga setiap orang. Apa itu mantan? Apakah ia sejenis makanan atau makhluk hidup? Yang jelas bagi yang pernah memiliki mantan ialah seseorang yang sangat beruntung di hidupnya. Kenapa saya katakan demikian, karena tidak setiap orang yang beruntung pernah merasakan kasih sayang dari mantannya.

Ia adalah orang yang pernah mengisi relung hati kamu yang kosong setiap harinya dengan canda, tawa dan penuh perhatian 1 X 24 jam mirip pak pak Hansip yang sedang ronda bersama Antek-anteknya keliling kampung.

Walaupun demikian mantan tetaplah mantan, mau tidak mau, suka tidak suka, kamu harus melupakannya dari kehidupanmu dan saatnya mencari seseorang yang lebih baik dan berharga di kemudian hari. Ada juga yang menyebut mantan adalah barang rongsokan yang tidak berguna lagi, tapi tunggu dulu ternyata barang rongsokan ini masih bisa di daur ulang.

Orang biasa menyebutnya dengan istilah "Balikan". Hah balikan, bagaimana ceritanya sih balikan padahal kan dia (Mantan) cuman barang rongsokan yang tidak berguna. Perlu di ingat sebelum jadi rongsokan dia (mantan) dulu juga pernah berguna.

Singkat cerita ketika kamu mencoba mengingat kembali Masa-masa kebergunaan dia (Mantan). Kamu jadi terpikir kembali untuk mendaur ulang rongsokan tersebut menjadi berguna seperti sedia kala. Akihirnya kamu balikan lagi sama dia (Mantan), akan tetapi berselang beberapa lama kamu berpisah lagi dengannya dan kembali menjadi "Mantan".

Itulah yang namanya hati setiap orang susah untuk di tebak.

Kita tinggalkan masalah rongsokan tadi.

Bagaimana jadinya ketika kamu mendengar mantan pacar kamu menikah dengan orang lain? Sakit, cemburu, sedih, atau tidak peduli. Semua bersatu padu menjadi satu, berbaur menjadi padu. Seketika suasana terasa hening sejenak dan jarum jam telah berhenti berputar.

Apalagi ketika kamu menerima undangan dari mantan pacar kamu, dan nama kamu tertulis persis di bagian depan sampul undangan. Wow greget kan, itu yang dinamakan mantanmu masih ingat kamu.

Kalo dulu sewaktu kalian masih pacaran pernah terbesit di pikiranmu untuk menikah dan bersanding di pelaminan, ternyata itu semua adalah tipu daya dan harapan yang Sia-sia. Nyatanya ia bersanding di pelaminan dengan orang lain. Mungkin inilah yang dinamakan keinginan tak sesuai dengan harapan indah kalian.

Walaupun demikian masih banyak juga manusia putus harapan di luar sana yang masih saja terlalu bodoh untuk hadir di acara resepsi pernikahan mantannya dengan dalih ingin mempererat tali silaturahmi. Saya ketawa mendengarnya, kenapa kalian masih saja terlalu bodoh ingin ke pernikahan mantan kamu yang jelas-jelas sudah pernah mengecewakanmu, merobek hatimu dan membuatmu meneteskan air mata dari wajah cantikmu.

Ditambah lagi jika kamu menyumbangkan sebuah lagu di acara pernikahannya, betapa sedihlah dirimu, betapa luka hatimu dan betapa kecewalah kamu di dalam pilu, tangis mewarnai kepergian mantanmu menikah dengan orang lain dengan alunan musik dengan nada lembut saat kau menyanyikan sebuah lagu bergenre perpisahan. lengkap sudah penderitaanmu.

Jadi apakah kamu akan hadir di hari pernikahan mantanmu ketika ia mengundangmu? Tentukan pilihanmu karena rasa sakit tidak bisa di obati dengan obat yang di jual di Apotek.

Be social.

Like, coment and share!

Read More

Monday, January 8, 2018

Ayat-ayat Cinta Jomblo Fisabilillah

Saya waktu di foto sama Mba-mba pelayannya sedang makan sendiri di sebuah warung pojok pinggiran di kota Makassar. 

"Teruntuk semua para ukhti sholehah di luar sana, maaf jika selama ini aku tidak menunjukan Tanda-tanda dan membalas semua suara hati dari kalian. Saya masih merasa belum menemukan pilihan Allah yang terbaik untukku sekarang ini".

Berbicara tentang Film Ayat-ayat cinta jangan salah sangka, disini saya tidak menganggap mempunyai kemiripan jalan hidup dan percintaan persis seperti Fahri dan Aisyah dalam Film ini. Saya belum pernah merasakan yang namanya tali pernikahan, apa lagi kisah percintaan  yang bisa di bilang membuat baper para penontonnya.

Saya juga telah lupa dengan romansa dunia percintaan, jika diingat kepala saya jadi pusing memikirkan kenangan yang bisa dibilang pernah indah pada zamannya. Jika ada yang bertanya apakah saya sudah mempunyai seorang pacar yang telah menamani dan mengisi relung hati yang sudah lama kosong.

Jawabannya ialah tidak. Ada yang bertanya kenapa sampai sekarang saya tidak memiliki seorang pacar? Jawabannya ialah dalam agama Islam dengan tegas dan jelas melarang seseorang berpacaran. Karena pacaran termasuk dalam golongan Zina, itu sebabnya mengapa saya masih jomblo sampai detik ini.

Meskipun saya jomblo, saya bukan tipe jomblo sembarangan seperti kebanyakan anak muda di luar sana. Saya masuk dalam kategori tipe para jomblo yang berkualitas yakni jomblo fisabilillah.

Mengapa?

Karena saya termasuk dalam golongan Orang-orang yang menjauhi larangan yang telah di tetapkan oleh Allah SWT. Tentunya jika sudah demikian maka itu sama halnya dengan berjuang di jalan Allah SWT. Maka orang yang berjuang di jalan Allah sama halnya dengan orang yang berjihad fisabilillah. Artinya saya adalah tipe jomblo yang berjuang hidup dan rela mati menegakkan kalimat tauhid di jalan kebenaran.

Saya teringat di film Ayat-ayat cinta yang pertama, ketika itu Fahri dan Aisyah belum saling mengenal satu sama lain. Fahri ternyata satu kereta dengan Aisyah kala itu. Saat itu ada Ibu-ibu dengan anaknya berkebangsaan Amerika yang sedang bediri karena tempat duduk di dalam kereta itu sudah penuh oleh pengunjung kereta lainnya. Sang ibu kelihatan merasakan kesakitan selama berdiri karena belum bisa beradabtasi dengan cuaca dan suhu yang panas di negeri firaun tersebut.

Sang anak berusaha mencarikan ibunya tempat duduk, namun ternyata tidak ada yang bersedia menggantikan posisi sang ibu untuk berdiri. Melihat sang anak sudah lelah untuk mencarikan tempat duduk untuk ibunya, Aisyah seorang muslimah terketuk dan kasihan melihat pemandangan tersebut di depan matanya.

Ia menawarkan kepada kedua warga Amerika tersebut tempat duduknya untuk sang ibu. Nah disinilah sebuah konflik terjadi, tak terima Aisyah menggantikan posisi warga Amerika tersebut, nampak seorang pria muslim memarahi Aisyah karena menurutnya ia tak pantas menawarkan tempat duduknya kepada kedua warga negara Amerika yang dinilainya sebagai orang kafir.

Konflik pun tak dapat terhindarkan, malah membuat suasana kereta semakin tegang dan membuat amarah pria muslim ini semakin tinggi. Fahri yang ketika itu melihat hal ini mencoba melerai dan berusaha menasehati pria muslim tadi. Belum usai Fahri menasehati si pria muslim tersebut, bogem mentah langsung mendarat ke muka Fahri dengan kencang sontak saja Fahri langsung terjatuh ke belakang. Para penumpang kereta pun yang melihat hal ini langsung melerai kejadian itu dan pria muslim tersebut langsung pergi meninggalkan Fahri yang kesakitan di bagian pipinya.

Setelah kejadian tersebut Fahri lalu turun dari kereta dan terus mengusap pipinya yang memerah menahan rasa sakit akibat pukulan keras yang di terimanya. Tidak lama berselang kejadian itu Fahri disapa oleh kedua warga Amerika tadi bersama dengan sosok Aisyah. Ternyata warga Amerika tadi adalah seorang Jurnalis yang bernama Alicia yang sedang di beri tugas untuk meliput tentang agama Islam bersama ibunya.

Setelah itu Alicia mengucapkan terimakasih kepada Fahri karena telah membantu mereka sewaktu di kereta dan lekas pergi meninggalkan Fahri.

Tinggallah Fahri bersama Aisyah, mereka saling menatap dan berkenalan satu sama lain. Setelah berkenalan di ketahui ternyata Aisah adalah seorang wanita yang berkebangsaan Jerman.

"Engkau adalah Muslim yang baik, jarang saya menemukan seorang muslim sama seperti dirimu," tutur Aisyah kepada Fahri.

Usai perkenalan tersebut mereka lalu pergi dan berpisah tanpa mereka tahu dan sadari Allah SWT telah menyusun sekenario terindah yang tak mereka Sangka-sangka akan di pertemukan kembali dan di satukan di sebuah ikatan pernikahan. Kalian yang sudah nonton sekuel pertamnya tahulah endingnya bagaimana.

Kisah diatas hanyalah fiksi jadi jangan terlalu baper apalagi berharap jalan hidup kalian sama seperti Fahri atau Aisyah. Allah SWT pasti akan mempersiapkan skenario yang terbaik juga untuk kalian para jomblo yang sedang membaca tulisan saya. Jadi untuk para jomblo apakah kalian siap Fisabilillah di jalan kebenaran dengan tidak pacaran?

Semuanya ada di tanganmu, ambillah sebuah keputusan yang bijak. Sebab jika engkau mengambil keputusan yang bijak, yakin saja Allah SWT akan mempersiapkan sosok yang melebihi Fahri atau Aisyah kepada kalian.

Selamat menjalankan status jomblo mu, semoga kita semua tetap istiqomah di jalan kebenaran yakni di Jalan Allah SWT.

Jomblo Fisabilillah

Be social.

Like, coment and share!
Read More